Search

Ketua DPRD Kota Solok Menjadi Pembicara Seminar dan Dialog Kepemudaan DPD KNPI Kota Solok

Ketua DPRD Kota Solok Fauzi Rusli saat jadi pembicara seminar dan dialog kepemudaan (foto egis)
Ditulis Oleh Egis
Sumbarnarasi.com - Kita semua sepakat bahwa pemuda adalah pilar utama pembangunan bangsa. Dari sejarah panjang perjuangan Indonesia, pemuda selalu menjadi garda terdepan dalam membawa perubahan. Di era kemerdekaan, semangat pemuda terwujud dalam Sumpah Pemuda, sedangkan di era kini, pemuda dituntut untuk menjadi aktor penggerak transformasi bangsa. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Kota Solok Fauzi Rusli saat menjadi pembicara seminar dan dialog kepemudaan dengan kegiatan yang di gelar oleh DPD KNPI Kota Solok di Solok Premiere Hotel, Sabtu(14/12/2024).

Namun, di tengah derasnya arus globalisasi, tantangan yang kita hadapi jauh lebih kompleks. Perkembangan teknologi digital, dinamika sosial budaya, hingga tantangan perekonomian global menuntut pemuda untuk tidak hanya adaptif, tetapi juga kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergi menjadi kunci utama dalam mewujudkan kemajuan bersama.

Kolaborasi dan sinergi bukan sekadar bekerja bersama, tetapi menggabungkan potensi, visi, dan misi dari berbagai pihak. Pemuda dari berbagai latar belakang baik pengusaha kreatif, inovator teknologi, aktivis budaya, hingga pelaku seni dan ekonomi kreatif  harus bersatu dalam satu semangat kebersamaan. Dengan menggabungkan kekuatan ini, kita dapat menciptakan solusi yang lebih efektif untuk mengatasi tantangan bangsa.  

Pertama, di bidang ekonomi kreatif, peran pemuda sangatlah besar. Industri kreatif berbasis seni, budaya, dan inovasi telah menjadi motor penggerak perekonomian daerah. Di Kota Solok, potensi ini bisa dikembangkan melalui sektor kerajinan tangan, produk lokal, seni pertunjukan, kuliner tradisional, dan pariwisata berbasis budaya. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan pemuda kreatif, kita dapat menciptakan produk-produk unggulan yang memiliki daya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.  

Kedua, di bidang budaya, kita memiliki kekayaan warisan budaya lokal yang tak ternilai harganya. Pemuda harus berada di garda terdepan dalam melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan budaya daerah. Seni tradisi, musik daerah, dan kearifan lokal bukan hanya menjadi kebanggaan identitas kita, tetapi juga peluang besar untuk menggerakkan sektor pariwisata. Kolaborasi antara seniman muda, budayawan, dan pemerintah dapat memperkuat promosi budaya lokal melalui festival, pameran seni, hingga konten digital yang kreatif. Dengan sinergi ini, budaya lokal tidak hanya lestari, tetapi juga mampu mendatangkan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat.  

Ketiga, di bidang teknologi, kita harus menyadari bahwa era digital tidak dapat dihindari. Pemuda harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan inovasi. Platform e-commerce, media sosial, hingga aplikasi berbasis digital adalah sarana penting dalam mempromosikan produk-produk lokal, budaya, dan seni kreatif. Para pemuda yang menguasai teknologi dapat menjadi penggerak utama dalam digitalisasi UMKM, penciptaan aplikasi lokal, serta pengembangan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.  

Sebagai Ketua DPRD Kota Solok, saya berkomitmen untuk mendorong dan memfasilitasi ruang-ruang kolaborasi tersebut. Melalui kebijakan yang berpihak kepada pemuda, kami akan terus membuka akses dan kesempatan bagi generasi muda untuk ikut serta dalam proses pembangunan daerah. Dukungan kepada pemuda pelaku industri kreatif.


0 Comments